Foto Al Ghazali Diedit, Inilah Sindiran Ahmad Dhani

Foto Al Ghazali Diedit, Ahmad Dhani Sindir Pendukung Ahok

Ahmad Dhani musisi yang satu ini kini muncul menjadi salah satu penantang dalam bursa Calon Gubernur DKI Jakarta 2017- 2022. Diusung oleh PKB, saat ini Dhani tengah dalam proses untuk menghadapi Ahok sebagai incumbent yang memilih untuk maju lewat jalan independent. Karena PKB hanya memiliki 6 kursi di DPR, Dhani pun tengah menjajaki kemungkinan koalisi dengan calon lain.

Namun hari ini muncul satu foto editan yang sedikit mengusik suami Mulan Jameela tersebut. Dalam foto yang beredar, terlihat bagaimana putranya Al Ghazali memegang tulisan yang berisi dukungan untuk Ahok. Foto tersebut pun sempat viral dan dipastikan bahwa foto dukungan itu adalah hoax.

Bacaan Lainnya

Seolah menyindir beredarnya foto sang anak yang mendukung lawan, Ahmad Dhani menulis tweet yang cukup satir. Dalam tweet yang dibuatnya Dhani menyajikan masalah yang kerap muncul dalam setiap pemilu, ketika pendukung membela salah satu pihak agar tampak bagus.

Foto di edit2 sesuai dgn mau nya…pemimpin idolanya jg di edit2 spy keliatan bagus…hidup dalam dunia fantasi — Dhani Ahmad Prasetyo (@AHMADDHANIPRAST) March 12, 2016

Selain Ahmad Dhani, beberapa nama yang juga meramaikan bursa calon gubernur Jakarta ada sosok Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, dan Roy Suryo. Selain itu ada juga Deddy Mizwar yang masuk radar salah satu partai, namun belum bisa dipastikan keikutsertaannya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 dipastikan bakal berlangsung panas. Foto editan Al ini termasuk satu indikasi kecil dari kuatnya dukungan untuk calon, yang lantas memunculkan reaksi dari calon lain.

Persaingan memang sudah terasa dari saat ini, apalagi dengan majunya Ahok lewat jalur independent, hal ini mulai memunculkan clash antara pendukung partai dan non partai. Ahok yang menggandeng Heru Budi Hartono daripada maju bersama Djarot Saifulah yang merupakan kader PDIP, membuat partai dengan lambang banteng itu memunculkan wacana menentang deparpolisasi yaitu menghilangnya peran partai politik dalam proses demokrasi.